Datang
tanpa ku sadari
Tidak
ada kisah tentang cinta yang tidak terhindar dari air mata,
Namun
ku coba untuk menerima hatiku membuka,
Segala
perih manisnya rasa itu.
Cinta
tak mungkin berakir saat ku coba jatuh hati,
Mata
hati mengantarkanku menuju sebuah titik dimana kau berada,
Bagaikan
oase dipadang pasir yang luas,
Kehadiranmu
memberikan kesejukan yang mampu menghapus segala lara.
Tak
mampu ku ungkiri,
Tanpamu
aku tidak akan mampu berdiri sekokoh ini,
Tanpamu
aku tidak akan mampu melompat setinggi burung terbang di angkasa,
Pemikiranmu
yang selalu jauh kedepan dan kehangatan perangaimu,
Mengbuat
hati ini yakin bahwa kaulah cinta sejati yang selama ini aku cari.
Madiun, 09 januari
2012
Tiada
kata untuk mengungkapkan
Segala
lara yang telah kau torehkan di hatiDulu
kau menghilangDan
kini kembaliKita
sekarang seperti dua mata koin yang berbedaHanya
keajaiban tuhan yang mampu menyatukanyaTetapi
itu semua mustahil kitaAku
percaya jalan ini telah di atur oleh-NyaDan
indah pada waktunya itu nyata
Madiun, 06 Januari
2012
Come and Rejoic With Me!
Verse – One
Come and rejoic whit me!
For once my heart was poor,
And i have fund a Treasury,
Of lve, a boundless store.
Verse – two
Come and rejoic whit me!
I, once so sick at heart,
Hare met whit one who knows my case,
And knows the healing art.
Verse – there
Come and rejoic whit me!
Fr i was wearied sore,
And I have found a mighty arm
Which holds me evermore.
Verse – four
Come and rejic whit me!
My feet s wide did ream,
And one has brught me from afar,
To fid ihim my hme.
Verse – five
Come and rejoic whit me!
For I have fond a friend
Wh knows my heart’s most secret depths,
Yet lve me without end.
Verse – six
I knew not of his love,
And He had loved so long,
Whit love so faithfl and so deep,
So tender and so strong.
Verse – seven
And i now I knw it all
Have heard and know his voice,
And hear it still frm day to day,
Can I enough rejoice?
Torehan Luka Diatas Tinta
Sajak-sajak Fana menembus imajinasi jiwa ku
Membelai lembut dadalam sukma
Menepisrasa keingintahuanku mengenai dunia yang sejati
Jiwa ini merasa terbelenggu di dalam jeruji besi yang dingin
Angan ini melang tanpa arah dan tujuan
Luka ini terus menyayat hati
Menorehkan luka yang tiada henti
Akankan mereka tau
Betapa rapuh dan gersangnya kehidupan di dunia ini